Rapat Koordinasi Penanganan Covid 19.Kecamatan Ngargoyoso.

Rapat Koordinasi Penanganan Covid 19 Di Kecamatan Ngargoyoso, yang di laksanankan pada:
Hari jum’at 28 Mei 2021.Pukul 09:00WIB – Selesai,Menindaklanjuti perintah Bp.Bupati Karanganyar terkait meningkatnya angka Covid-19 di Kabupaten Karanganyar.

Sambutan oleh Bapak Camat Dwi Cahyono,S.Sos,MSi.selaku Camat Kecamatan Ngargoyoso.

Ngargoyoso dengan wisata dan agrowisata yang banyak dengan meningkatkan protokol kesehatan untuk kapasitas pengunjung di batasi hanya 30% dari 100% di setiap tempat wisata.kebijakan di ambil sesuai dengan Inbup 180/12 Berlaku sampai 31 mei 2021.
untuk acara hajatan setiap kelurahan tetap menfungsikan jogo tonggo ,karena COVID-19 terdapat varian baru,tingkatkan kembali protokol kesehatan dengan mengoptimalkan Jogo tonggo kembali tempat wisata dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dengan cek suhu tubuh,jaga jarak, cuci tangan dan membetasi kapasitas pengunjung sebesar 30% dari 100%.

Acara Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 Di Kabupaten Karanganyar khusus nya Di Kecamatan Ngargoyoso di hadiri oleh:

1.Bapak Dwi Cahyono,S.Sos,MSi (Camat Ngargoyoso)
2.AKP Yulianto S.H (Kapolsek Ngargoyoso)
3.Kapten CPT Martono(Danranmil 09 Ngargoyoso)

Dengan peserta Bapak Kades/Lurah dari 9 desa Kecamatan Ngargoyoso. Acara berjalan dengan lancar dengan menjalankan protokol kesehatan.

Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) 9 Desa Di Kecamatan Ngargoyoso.

Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-Dana Desa) adalah bantuan yang disalurkan kepada keluarga miskin di desa. BLT Dana Desa dari pemerintah diberikan untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19. Dikutip dari Buku Pendataan BLT Dana Desa, besarnya bantuan yang diberikan adalah Rp 300.000 per setiap bulan

Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang di selenggarakan di 9 desa. Kecamatan Ngargoyoso Berjalan dengan lancar.Dengan Protokol Kesehatan.

Mempringati (”113 TH Kebangkitan Nasional-BANGKIT! KITA BANGSA YANG TANGGUH”.)

Upacara secara VIRTUAL yang di laksanakan pada hari Kamis 20 Mei 2021 dengan memakai sragam korpri di ruang kerja / kantor masing-masing.

Kebangkitan Nasional merupakan bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk menggabungkan diri melalui gerakan organisasi yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan

SETIAP 20 Mei, bangsa kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), hari yang menjadi momentum perjuangan seluruh rakyat Indonesia yang ditandai dengan kelahiran organisasi Budi Oetomo pada tahun 1908. Kebangkitan Nasional merupakan bangkitnya semangat Nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk memajukan diri melalui gerakan organisasi yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan. Sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial yang menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
Harkitnas kali ini mengusung tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata dan Berkarakter”.
Pada awal berdirinya, organisasi Boedi Oetomo yang digagaskan pertama kali oleh Dr Wahidin Sudiro Husodo ini hanya bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial budaya. Organisasi ini mendirikan sejumlah sekolah yang bernama Boedi Oetomo dengan tujuan berusaha memelihara serta memajukan kebudayaan Jawa. Anggota Boedi Oetomo terdiri dari kalangan atas suku Jawa dan Madura. Namun sejak tahun 1915 organisasi Boedi Oetomo mulai bergerak di bidang politik. Gerakan nasionalisme Boedi Oetomo yang berciri politik disebabkan oleh berlangsungnya Perang Dunia I. Peristiwa Perang Dunia I mendorong pemerintah kolonial Hindia-Belanda memberlakukan milisi bumiputera, yaitu wajib militer bagi warga pribumi.
Dalam perjuangannya di bidang politik, Boedi Oetomo memberi syarat untuk pemberlakuan wajib militer tersebut. Syarat tersebut adalah harus dibentuk terlebih dulu sebuah lembaga perwakilan rakyat (Volksraad). Usul Boedi Oetomo disetujui oleh Gubernur Jenderal Van Limburg Stirum sehingga terbentuk Volksraad pada tanggal 18 Mei 1918. Di dalam lembaga Volksraad terdapat perwakilan organisasi Boedi Oetomo, yaitu Suratmo Suryokusomo. Menyadari arti penting organisasi bagi rakyat, maka pada tahun 1920 Boedi Oetomo mulai menerima anggota dari masyarakat biasa. Dengan bergabungnya rakyat biasa ini, menjadikan Boedi Oetomo menjadi sebuah organisasi pergerakan rakyat dengan ditandai oleh pemogokan kaum buruh untuk menuntut kehidupan yang lebih baik.
Sejak tahun 1930, Boedi Oetomo membuka keanggotaannya untuk seluruh rakyat Indonesia. Dengan seiringnya waktu, dalam bidang politik Boedi Oetomo mempunyai cita-cita untuk membuat Indonesia merdeka. Dengan hal ini Boedi Oetomo berubah menjadi sebuah organisasi dengan tujuan nasionalisme.
Untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia tersebut, pada 1935, Boedi Oetomo bergabung dengan Partai Bangsa Indonesia (PBI) yang didirikan oleh Dr. Sutomo. Kemudian dari dua organisasi ini melebur menjadi satu dalam partai Indonesia Raya (Parindra) yang diketuai oleh Dr. Sutomo.
Namun menurut beberapa sumber, kebangkitan nasional sebenarnya berawal dari berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Cina pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Untuk memperingatinya, tanggal berdirinya Boedi Oetomo yakni 20 Mei 1908, di peringati sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Pelantikan dan serah terima jabatan ketua TP.PKK Desa Girimulyo Dilanjutkan Pertemuan Rutin PKK Kecamatan Ngargoyoso

Pelantikan Dan serah terima Jabatan Ketua TP.PKK Desa Girimulyo Dilanjutkan pertemuan rutin PKK kecamatan Ngargoyoso.
yang di hadiri oleh Bapak Kepala Desa Girimulyo Ponco Adi Prasetyo, Sambutan oleh Bapak Dwi Cahyono,S.Sos,M,Si selaku Camat Ngargoyoso dan Ibu Ketua TP.PKK ngargyoso (Ny.Wahyu Widayati)

ketua TP.PKK kecamatan ngargoyoso Ny.Wahyu Widayati melantik Ny. Nur Halimah sebagai ketua tim TP.PKK Desa girimulyo.

yang di laksanakan Rabu 19 Mei 2021 bertempat Aula Kecamatan Ngargoyoso.

Kunjungan Pemantauan dan ijin Hajatan

Pemantauan serta ijin hajatan yang di laksanakan di 4 desa yaitu desa Kemuning,berjo,dukuh dan nglegok yang dilakukan kunjungan oleh Satgas COVID-19 beserta satpol PP Kecamatan Ngagoyoso pelaksanaan hajatan dengan menerapkan Protokol Kesehatan.

Kegiatan Setelah Ramadhan Apel pagi lanjut Rakor dan Makan Bersama.

Bismillaah…

Alhamdullilah

Rasa Syukur Kita Panjatkan kepada Allah.SWT. Atas nikmat Yang telah diberikan tanpa nikmat Nya kita bukan siapa-siapa,tanpa nikmat Nya kita tak bisa berbuat apa-apa.

kegiatan masuk kerja pertama bertepatan tanggal 17 mei 2021 dengan pakaian korpri apel pagi di lanjutkan Rakor dan makan bersama karyawan dan karyawati beserta Satpol PP Kecamatan ngargoyoso berjalan lancar dengan menerapkan protokol Kesehatan.